TUGAS TULISAN METODE PENELITIAN

Pesan dan kesan saya masuk ke dalam jurusan teknik industri adalah sangat menantang sekali jurusan teknik industri ini, karena didalam jurusan industri ini hampir semua kita pelajari mulai dari yang dasar hingga mata kuliah yang menjurus ke jurusan ini. Dalam jurusan teknik industri ini saya sangat merasakan yang namanya benar-benar belajar, karena mau tidak mau bisa tidak bisa kita harus mengikuti semua pelajaran yang ada dalam jurusan teknik industri ini. Jurusan teknik industri menurut saya jurusan yang keterikatan antara mahasiswanya sangat baik, karena banyak sekali ruang untuk sesama mahasiswa teknik industri untuk berkumpul dan solidaritas jurusan ini tidak diragukan lagi. Saya benar-benar tidak salah dalam memilih jurusan teknik industri ini.

Softskills Metode Penelitian

BAB I


-          LATAR BELAKANG

Pengertian Latar Belakang Masalah adalah menceritakan hal hal yang melatarbelakangi mengapa peneliti memilih judul penelitiannya. Dalam latar belakang masalah ini, peneliti seolah-olah sebagai detektif yang sedang mengamati situasi lingkungan tempat kejadian perkara. Untuk memunculkan berbagai alasan mengapa memilih judul tersebut, maka seorang peneliti dalam hal ini dapat mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, akan tetapi belum efektif pada pelaksanaannya.
Latar belakang Masalah dapat juga mengacu pada krisis ideologi, ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan dan keamanan. Latar belakang ditutup dengan kalimat kunci yang menekankan pentingnya masalah tersebut untuk segera diteliti dan dampaknya jika penelitian itu ditunda-tunda untuk tidak diteliti. Yang menjadi pertanyaan, berapa halaman jumlah latar belakang masalah ?. Jawabannya yaitu proporsional, tergantung jumlah halaman seluruh proposal penelitian atau laporan penelitian. Perlu digaris bawahi bahwa jangan sampai latar belakang masalah yang ada pada proposal atau yang ada pada Bab 1 pada laporan penelitian jumlahnya lebih banyak dari bab-bab lainnya, kecuali bab terakhir, yaitu kesimpulan dan saran.
Jadi sebelum menentukan judul penelitian, maka seorang peneliti diwajibkan untuk menemukan suatu masalah. Masalah tersebut kemudian dijadikannya sebagai latar belakang diangkatnya sebuah judul yang nantinya akan diteliti oleh peneliti. sekian dari informasi ahli mengenai pengertian latar belakang masalah, semoga tulisan informasi ahli mengenai pengertian latar belakang masalah dapat bermanfaat.


-          PERUMUSAN MASALAH

Pengertian Rumusan Masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahan masalahnya. Rumusan masalah merupakan suatu penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Dengan kata lain, rumusan masalah ini merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan atas identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Suatu perumusan masalah yang baik berarti telah menjawab setengah pertanyaan atau dari masalah. Masalah yang telah dirumuskan dengan baik, tidak hanya membantu memusatkan pikiran, sekaligus juga mengarahkan cara berpikir kita.
Tujuan Utama Penelitian Ilmiah yaitu untuk mencari hubungan atau membedakan dua variabel atau lebih secara konsepsional. Oleh karena itu, rumusan masalah sebaiknya dikaitkan dengan tujuan tersebut. Peneliti sebaiknya menggunakan kata-kata hubungan atau perbedaan, contohnya yaitu korelasi. Karena korelasi merupakan terminologi statistika.
Menurut Garis Besarnya, rumusan masalah dapat dibagi atas rumusan masalah deskriptif, rumusan masalah komparatif dan juga rumusan masalah asosiatif. Contoh-contoh rumusan masalah yang dimaksud sebagai berikut.
1. Deskriptif
- Berapa persen tingkat disiplin kerja di peternakan A ?
- Seberapa jauh efektivitas kerja di peternakan A ?
2. Komparatif
- Bagaimana perbedaan disiplin kerja di peternakan A dengan di peternakan B ?
- Apakah terdapat perbedaan efektivitas kerja di peternakan A dengan peternakan B ?
3. Asosiatif
- Apakah terdapat hubungan antara peternakan A dan peternakan B ?
- Bagaimana hubungan antara peternakan A dan peternakan B ?

Beberapa contoh kesalahan kesalahan umum yang sering terjadi di dalam merumuskan masalah.
1. Berusaha mengumpulkan data tanpa perencanaan yang matang dengan harapan sesuatu pasti akan dapat timbul dari analisis.
2. Menggunakan data yang sudah dikumpulkan atau yang telah ada, kemudian dilanjutkan dengan mencari masalah yang kira kira cocok dengan data yang ada.
3. Merumuskan tujuan secara mengambang atau terlalu umum sehingga kesimpulannya juga bersifat umum. Akibatnya, tujuan menjadi kurang terpusat.
4. Melaksanakan penelitian tanpa mengadakan kajian pustaka terhadap penelitian lainnya yang relevan.
5. Melakukan penelitian ad-hoc, unik untuk suatu situasi khusus sehingga tidak memungkinkan perluasan (generalisasi) dan tidak menghasilkan sumbungan berarti dalam memajukan ilmu.
6. Melakukan penelitian tanpa landasan teori yang mapan untuk memberi kesempatan membandingkan hasilnya dan mengevaluasi kesimpulannya.
7. Dalam merumuskan hipotesis tidak mengkaji secara tuntas adanya kemungkinan hipotesis tandingan yang dapat menjaga interpretasi atau kesimpulan penelitian.
8. Tidak menyadari kekurangan metodologi penelitian yang digunakan, sehingga yang terjadi dapat membatasi penafsiran kesimpulan penelitian.
Sekian dari informasi ahli mengenai pengertian rumusan masalah, semoga tulisan informasi ahli mengenai pengertian rumusan masalah dapat bermanfaat.
-          PEMBATASAN MASALAH

Pengertian Pembatasan Masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti. Batasan masalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian dan faktor mana saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian.
Pemilihan batasan masalah yang hendak diteliti haruslah didasarkan pada alasan yang tepat, baik itu alasan teoritis maupun alasan praktis. Alasan tersebut boleh saja bersifat projektif atau berorientasi ke masa depan. Dengan alasan yang tepat tersebut, tujuan penelitian dapat dirumuskan dengan tepat juga.
Pembatasan masalah ini menyebabkan fokus masalah menjadi semakin jelas, sehingga masalah penelitiannya dapat dibuat dengan jelas juga. Sampai sejauh mana masalah penelitian itu dibatasi ditentukan oleh peneliti sendiri, pembimbing atau konsultan penelitian dan pesan sponsor. Dalam praktiknya, batasan masalah penelitian sebagai besar ditentukan oleh penelitinya sendiri.
Sebelum menentukan batasan masalah, peneliti harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Masalah yang dibatasi hendaklah masih dalam kemampuan peneliti.
2. Masalah yang dibatasi hendaklah dapat diuji berdasarkan data-data yang mudah diperoleh di lapangan.
3. Masalah yang dibatasi hendaknya cukup penting untuk diselidiki.
4. Masalah yang dibatasi hendaknya cukup menarik minat peneliti.

Masalah hendaknya manageable, artinya jangan meneliti masalah yang berada di luar kemampuan kita.
Masalah hendaknya obtainable, artinya masalah yang akan kita teliti mudah dicari data-datanya dan dapat dianalisis.
Masalah hendaknya signifikan, artinya masalah yang diteliti hendaknya penting baik secara teoritis maupun praktis.
Masalah hendaknya interested, artinya masalah yang diteliti itu hendaklah menarik minat peneliti sendiri khususnya dan pihak lain pada umumnya.
Tujuan Pembatasan Masalah dilakukan karena keterbatasan waktu penelitian yang diberikan sponsor dan atau peneliti, serta keterbatasan dari kemampuan dan tenaga peneliti. Pembatasan masalah diambil dari identifikasi masalah. Pembatasan masalah tidak boleh muncul tiba-tiba selain dari yang ada diidentifikasi masalah. Sebagai ilustrasi, pembatasan masalah bagaikan seseorang yang menghadapi hidangan berbagai makanan dan minuman di warung makan, ia hanya memilih nasi, rendang dan air. Sekian dari informasi ahli mengenai pengertian pembatasan masalah, semoga tulisan informasi ahli mengenai pengertian pembatasan masalah dapat bermanfaat.

-          TUJUAN PENULISAN

Tujuan Menulis adalah sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Dalam pengertian yang lain, menulis adalah kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dan berfungsi sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Dengan demikian, dapat kita tegaskan bahwa pengertian menulis adalah kegiatan seseorang untuk menyampaikan gagasan kepada pembaca dalam bahasa tulis agar bisa dipahami oleh pembaca.
Menurut KBBI, pengertian menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan. Menulis berarti menuangkan isi hati si penulis ke dalam bentuk tulisan, sehingga maksud hati penulis bisa diketahui banyak orang orang melalui tulisan yang dituliskan. Kemampuan seseorang dalam menuangkan isi hatinya ke dalam sebuah tulisan sangatlah berbeda, dipengaruhi oleh latar belakang penulis. Dengan demikian, mutu atau kualitas tulisan setiap penulis berbeda pula satu sama lain. Namun, satu hal yang penting bahwa terkait dengan aktivitas menulis, seorang penulis harus memperhatikan kemampuan dan kebutuhan pembacanya.
Menulis adalah aktivitas yang mempunyai tujuan. Tujuan menulis dapat bermacam-macam, bergantung pada ragam tulisan. Secara umum, tujuan menulis dapat dikategorikan sebagai berikut:
·         Memberitahukan atau Menjelaskan: Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau menjelaskan sesuatu biasa disebut dengan karangan eksposisi.
·         Meyakinkan atau Mendesak: Tujuan tulisan terkadang untuk meyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikan penulis benar sehingga penulis berharap pembaca mau mengikuti pendapat penulis.
·         Menceritakan Sesuatu: Tulisan yang bertujuan untuk menceritakan suatu kejadian kepada pembaca disebut karangan narasi. 
·         Mempengaruhi Pembaca: Tujuan sebuah tulisan terkadang untuk mempengaruhi atau membujuk pembaca agar mengikuti kehendak penulis.
·         Menggambarkan Sesuatu: Sebuah tulisan digunakan untuk membuat pembaca seolah-olah melihat dan merasakan sesuatu yang diceritakan penulis dalam tulisannya.
Selain itu, tujuan menulis dapat juga ditinjau dari segi kepentingan pengarangnya. Menulis dari segi itu memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:
·         Tujuan penugasan: Ada kalanya sebuah tulisan dibuat khusus untuk memenuhi tugas yang diberikan.
·         Tujuan estetis: Tujuan ini biasanya dianut oleh para sastrawan. Mereka menulis dengan tujuan untuk menciptakan sebuah keindahan melalui tulisan yang dapat berbentuk puisi, cerpen, ataupun novel
·         Tujuan penerangan: Tujuan ini terkait dengan motivasi utama si penulis yang membuat tulisan untuk memberi informasi kepada pembaca.
·         Tujuan pernyataan diri: Sebuah tulisan terkadang dibuat untuk menegaskan siapa diri Anda.
·         Tujuan konsumtif: Ada kalanya sebuah tulisan diselesaikan untuk dijual dan dikonsumsi oleh para pembaca.

-          SISTEMATIKA PENULISAN


Pengertian dan Sistematika Makalah adalah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup pengetahuan. Suatu makalah memiliki sistematika yang terbagi menjadi empat bagian, yakni pendahuluan, studi kepustakaan, pembahasaan, dan simpulan atau penutup. Makalah adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan studi. Suatu makalah memiliki karakteristik yaitu; hasil kajian literatur atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan, mendemonstrasikan pemahaman tentang permasalahan teoritik yang sedang dikaji dalam makalah, menunjukkan kemampuan terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan, dan mendemonstrasikan berbagai sumber informasi dari makalah dalam satu kesatuan sintesis yang utuh.

Makalah biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu, makalah biasa (common paper)dan makalah posisi (position paper). Pengertian makalah biasa, yaitu makalah yang dibuat untuk menunjukkan pemahamannya terhadap permasalahan yang dibahas. Dalam makalah ini, secara deskriptif dikemukakan berbagai aliran atau pandangan tentang masalah yang dikaji dalam makalah. Penulis juga memberikan pendapat, baik berupa kritik atau saran, mengenai pendapat yang dikemukakan. Dengan demikian, dalam makalah biasa tidak perlu berargumentasi untuk mempertahankan pendapatnya.

Sedangkan pengertian makalah posisi (position paper) adalah makalah yang dibuat untuk menunjukkan posisi teoritiknya dalam suatu kajian. Untuk makalah jenis ini tidak saja menunjukkan penguasaan pengetahuan tertentu, tetapi juga dipersyaratkan untuk menunjukkan di pihak mana saja si penulis berdiri beserta alasannya yang didukung oleh teori-teori atau data yang relevan. Untuk membuat makalah posisi, penulis tidak hanya dituntut untuk mempelari sumber tertentu, tetapi berbagai sumber yang pandangannya berbeda-beda dan bahkan mungkin sangat bertentangan.

Bagaimana sistematika penulisan makalah? Sistematika makalah, baik makalah biasa maupun makalah posisi memiliki sistematika penulisan sebagai berikut:
·         Pendahuluan: Pada bagian pendahuluan makalah dikemukakan persoalan yang akan dibahas (latar belakang masalah, masalah, tujuan, prosedur, pemecahan masalah, dan sistematika uraian)
·         Isi: Pada bagian isi makalah didemonstrasikan kemampuan dalam menjawab masalah yang diajukan.
·         Simpulan: Bagian simpulan makalah juga disebut bagian penutup yang berisi tentang makna yang diberikan penulis makalah terhadap hasil uraian yang telah dibuatnya. Dalam mengambil simpulan tersebut, penulis makalah harus mengacu kembali ke permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan.


BAB II

-          LANDASAN TEORI


Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori-teori, konsep-konsep, generalisasi-generelisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian. (Sumadi Suryabrata dalam Sugiyono, 2010:52).
Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. (Neumen dalam Sugiyono, 2010:52).
Teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik. (Wiliam Wiersma dalam Sugiyono, 2010:52).
Sitirahayu Haditono, 1999 menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti yang penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala yang ada. Mark 1963 membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori ini berhubungan dengan data empiris. Dengan demikian dapat dibedakan antara lain:
1.      Teori yang deduktif: memberikan keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan.
2.      Teori yang induktif: adalah cara menerangkan dari data ke arah teori. Dalam bentuk ekstrim titik pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist.
3.      Teori yang fungsional: di sini tampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.


BAB III

-          METODOLOGI PENELITIAN


Menurut kamus Webster Internasional :
·         Penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip.
Menurut Ilmuwan Hillway:
·         Penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
Menurut Parsons :
·         Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (Inquery) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.
Menurut Jhon:
·         Penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum
Menurut Dewey :
·         Penelitian adalah transformasi yang terkendalikan atau terarah dari situasi yang dikenal dalam kenyatan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsur dari situasi orisinal menjadi suatu keseluruhan yang bersatu padu.
Menurut Woodey :
·         Penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran yang merupakan sebuah pemikiran kritis.
Menurut KBBI :
·         Penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.

-          HASIL DAN PEMBAHASAN


Observasi memiliki ragam pengertian, namun intinya tetap merupakan sebuah pengamatan dalam melakukan sebuah penelitian. Adapun pengertian observasi menurut para ahli yaitu antara lain :
1.      Sutrisno Hadi
Observasi merupakan suatu proses yang sangat kompleks, yang tersusun dari berbagai proses biologis & psikologis. Yang terpenting diantara keduanya ialah proses-proses ingatan & pengamatan.
2.      Nawawi & Martini
Menjelaskan bahwa observasimerupakan pengamatan juga pencatatan secara sistematik yang terdiri dari unsur-unsur yang muncul dalam suatu gejala-gejala yang dalam objek penelitian. Hasilnya akan dilaporkan dalam sebuah laporan yang disusun sistematis sesuai dengan aturannya.
3.      Prof. Heru

Mengemukakan observasi sebagai studi yang dilaksanakan secara sengaja, terarah, sistematis, dan terencana sesuai tujuan yang akan dicapai dengan mengamati & mencatat seluruh kejadian dan fenomena yang terjadi dan mengacu pada syarat dan aturan dalam penelitian atau karya ilmiah. Hasil observasi ilmiah ini, dijelaskan secara teliti, tepat dan akurat, serta tidak diperbolehkan untuk ditambah atau dikurangai dan dibuat-buat sesuai keinginan peneliti.
4.      Hanna Djumhana
Menurutnya observasi sebagai salah satu metode ilmiah yang sampai detik ini masih menjadi tempat utama dalam ilmu pengetahuan empiris, dan masih diakui dalam dunia penelitiaan karya ilmiah sebagai salah satu metode yang banyak diterpkan dalam pengumpulan data.
5.      Patton
Menurutnya, observasi merupakan salah satu metode yang akurat dan mudah dalam melakukan pengumpulan data serta bertujuan untuk mencari tahu dan memahami segala kegiatan yang berlangsung yang menjadi objek kajian dalam penelitiannya.
6.      Sudjana
Mengemukakan bahwa observasi merupakan salah satu alat penilaian yang banyak digunakan dalam mengukur proses dan tingkah laku individu dalam sebuah kegiatan yang bisa diamati. Jadi, bisa dikatakan bahwa observasi mampu mengukur dan menilai hasil dari proses belajar mengajar, seperti contoh mengamati tingkah laku siswa pada saat belaja di dalam kelas, mengamati tingkah laku guru pada saat sedang mengajar, kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa di dalam kelas,dls.

BAB IV


-          PEMBAHASAN DAN ANALISIS


MENURUT WIRADI
Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditaksir maknanya.

MENURUT KOMARUDDIN
Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu.

MENURUT ANNE GREGORY
Analisis adalah langkah pertama dari proses perencanaan

MENURUT DWI PRASTOWO DARMINTO & RIFKA JULIANTY
Analisis merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan

MENURUT SYAHRUL & MOHAMMAD AFDI NIZAR
Pengertian Analisis berarti melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul.

BAB V


-          KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran dapat disajikan dengan cara berbeda-beda, tetapi dalam hal merumuskan kesimpulan dan saran sebagai bagian dari penyusunan skripsi, kawan-kawan perlu mematuhi cara yang diatur melalui panduan. Cara yang lazim ditempuh pada penelitian bidang ilmu-ilmu alam adalah menyajikan kesimpulan dan saran sebagai bagian yang terpisah, masing-masing kemudian disajikan sebagai butir-butir berurutan. Pada bisang ilmu-ilmu sosial dan humaniora, cara yang lazim dilakukan adalah merumuskan kesimpulan dan saran sebagai satu kesatuan uraian yang terdiri atas satu atau lebih alinea. Cara manapun yang digunakan, satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa kesimpulan dan saran merupakan jawaban terhadap tujuan penelitian dan implikasi yang ditimbulkannya.



DAFTAR PUSTAKA


Husaini Usman dan Purnomo, 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Penerbit PT Bumi Aksara : Jakarta.


Rosidi, Imron. 2009. Menulis, Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius.