BAB
I
-
LATAR
BELAKANG
Pengertian
Latar Belakang Masalah adalah menceritakan hal hal
yang melatarbelakangi mengapa peneliti memilih judul penelitiannya. Dalam latar
belakang masalah ini, peneliti seolah-olah sebagai detektif yang sedang
mengamati situasi lingkungan tempat kejadian perkara. Untuk memunculkan
berbagai alasan mengapa memilih judul tersebut, maka seorang peneliti dalam hal
ini dapat mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, akan tetapi
belum efektif pada pelaksanaannya.
Latar
belakang Masalah dapat juga mengacu pada krisis ideologi, ekonomi, sosial,
politik, budaya, pertahanan dan keamanan. Latar belakang ditutup dengan kalimat
kunci yang menekankan pentingnya masalah tersebut untuk segera diteliti dan
dampaknya jika penelitian itu ditunda-tunda untuk tidak diteliti. Yang menjadi
pertanyaan, berapa halaman jumlah latar belakang masalah ?. Jawabannya yaitu
proporsional, tergantung jumlah halaman seluruh proposal penelitian atau
laporan penelitian. Perlu digaris bawahi bahwa jangan sampai latar belakang
masalah yang ada pada proposal atau yang ada pada Bab 1 pada laporan penelitian
jumlahnya lebih banyak dari bab-bab lainnya, kecuali bab terakhir, yaitu
kesimpulan dan saran.
Jadi
sebelum menentukan judul penelitian, maka seorang peneliti diwajibkan untuk
menemukan suatu masalah. Masalah tersebut kemudian dijadikannya sebagai latar
belakang diangkatnya sebuah judul yang nantinya akan diteliti oleh peneliti.
sekian dari informasi ahli mengenai pengertian latar belakang masalah, semoga
tulisan informasi ahli mengenai pengertian latar belakang masalah dapat
bermanfaat.
-
PERUMUSAN
MASALAH
Pengertian Rumusan
Masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan
penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahan
masalahnya. Rumusan masalah merupakan suatu penjabaran dari identifikasi
masalah dan pembatasan masalah. Dengan kata lain, rumusan masalah ini merupakan
pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan
diteliti didasarkan atas identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Suatu
perumusan masalah yang baik berarti telah menjawab setengah pertanyaan atau
dari masalah. Masalah yang telah dirumuskan dengan baik, tidak hanya membantu
memusatkan pikiran, sekaligus juga mengarahkan cara berpikir kita.
Tujuan
Utama Penelitian Ilmiah yaitu untuk mencari hubungan
atau membedakan dua variabel atau lebih secara konsepsional. Oleh karena itu,
rumusan masalah sebaiknya dikaitkan dengan tujuan tersebut. Peneliti sebaiknya
menggunakan kata-kata hubungan atau perbedaan, contohnya yaitu korelasi. Karena
korelasi merupakan terminologi statistika.
Menurut
Garis Besarnya, rumusan masalah dapat dibagi atas
rumusan masalah deskriptif, rumusan masalah komparatif dan juga rumusan masalah
asosiatif. Contoh-contoh rumusan masalah yang dimaksud sebagai berikut.
1.
Deskriptif
-
Berapa persen tingkat disiplin kerja di peternakan A ?
-
Seberapa jauh efektivitas kerja di peternakan A ?
2.
Komparatif
-
Bagaimana perbedaan disiplin kerja di peternakan A dengan di peternakan B ?
-
Apakah terdapat perbedaan efektivitas kerja di peternakan A dengan peternakan B
?
3.
Asosiatif
-
Apakah terdapat hubungan antara peternakan A dan peternakan B ?
-
Bagaimana hubungan antara peternakan A dan peternakan B ?
Beberapa contoh kesalahan kesalahan umum yang sering terjadi di dalam
merumuskan masalah.
1.
Berusaha mengumpulkan data tanpa perencanaan yang matang dengan harapan sesuatu
pasti akan dapat timbul dari analisis.
2.
Menggunakan data yang sudah dikumpulkan atau yang telah ada, kemudian
dilanjutkan dengan mencari masalah yang kira kira cocok dengan data yang ada.
3.
Merumuskan tujuan secara mengambang atau terlalu umum sehingga kesimpulannya
juga bersifat umum. Akibatnya, tujuan menjadi kurang terpusat.
4.
Melaksanakan penelitian tanpa mengadakan kajian pustaka terhadap penelitian
lainnya yang relevan.
5.
Melakukan penelitian ad-hoc, unik untuk suatu situasi khusus sehingga tidak
memungkinkan perluasan (generalisasi) dan tidak menghasilkan sumbungan berarti
dalam memajukan ilmu.
6.
Melakukan penelitian tanpa landasan teori yang mapan untuk memberi kesempatan
membandingkan hasilnya dan mengevaluasi kesimpulannya.
7.
Dalam merumuskan hipotesis tidak mengkaji secara tuntas adanya kemungkinan
hipotesis tandingan yang dapat menjaga interpretasi atau kesimpulan penelitian.
8.
Tidak menyadari kekurangan metodologi penelitian yang digunakan, sehingga yang
terjadi dapat membatasi penafsiran kesimpulan penelitian.
Sekian
dari informasi ahli mengenai pengertian rumusan masalah, semoga tulisan
informasi ahli mengenai pengertian rumusan masalah dapat bermanfaat.
-
PEMBATASAN
MASALAH
Pengertian Pembatasan Masalah adalah
usaha untuk menetapkan batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti.
Batasan masalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor mana saja yang
termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian dan faktor mana saja yang tidak
termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian.
Pemilihan batasan masalah
yang hendak diteliti haruslah didasarkan pada alasan yang tepat, baik itu
alasan teoritis maupun alasan praktis. Alasan tersebut boleh saja bersifat
projektif atau berorientasi ke masa depan. Dengan alasan yang tepat tersebut,
tujuan penelitian dapat dirumuskan dengan tepat juga.
Pembatasan
masalah ini menyebabkan fokus masalah menjadi semakin jelas, sehingga masalah
penelitiannya dapat dibuat dengan jelas juga. Sampai sejauh mana masalah
penelitian itu dibatasi ditentukan oleh peneliti sendiri, pembimbing atau
konsultan penelitian dan pesan sponsor. Dalam praktiknya, batasan masalah
penelitian sebagai besar ditentukan oleh penelitinya sendiri.
Sebelum
menentukan batasan masalah, peneliti harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
1.
Masalah yang dibatasi hendaklah masih dalam kemampuan peneliti.
2.
Masalah yang dibatasi hendaklah dapat diuji berdasarkan data-data yang mudah
diperoleh di lapangan.
3.
Masalah yang dibatasi hendaknya cukup penting untuk diselidiki.
4.
Masalah yang dibatasi hendaknya cukup menarik minat peneliti.
Masalah
hendaknya manageable, artinya jangan meneliti masalah yang berada
di luar kemampuan kita.
Masalah
hendaknya obtainable, artinya masalah yang akan kita teliti mudah dicari
data-datanya dan dapat dianalisis.
Masalah
hendaknya signifikan, artinya masalah yang diteliti hendaknya
penting baik secara teoritis maupun praktis.
Masalah
hendaknya interested, artinya masalah yang diteliti itu hendaklah
menarik minat peneliti sendiri khususnya dan pihak lain pada umumnya.
Tujuan Pembatasan Masalah dilakukan karena
keterbatasan waktu penelitian yang diberikan sponsor dan atau peneliti, serta
keterbatasan dari kemampuan dan tenaga peneliti. Pembatasan masalah diambil
dari identifikasi masalah. Pembatasan masalah tidak boleh muncul tiba-tiba
selain dari yang ada diidentifikasi masalah. Sebagai ilustrasi, pembatasan
masalah bagaikan seseorang yang menghadapi hidangan berbagai makanan dan
minuman di warung makan, ia hanya memilih nasi, rendang dan air. Sekian dari
informasi ahli mengenai pengertian pembatasan masalah, semoga tulisan informasi
ahli mengenai pengertian pembatasan masalah dapat bermanfaat.
-
TUJUAN
PENULISAN
Tujuan
Menulis adalah sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan,
dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Dalam pengertian
yang lain, menulis adalah kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam
bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dan berfungsi
sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Dengan demikian, dapat kita
tegaskan bahwa pengertian menulis adalah
kegiatan seseorang untuk menyampaikan gagasan kepada pembaca dalam bahasa tulis
agar bisa dipahami oleh pembaca.
Menurut
KBBI, pengertian menulis adalah
melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan
tulisan. Menulis berarti menuangkan isi hati si penulis ke dalam bentuk
tulisan, sehingga maksud hati penulis bisa diketahui banyak orang orang melalui
tulisan yang dituliskan. Kemampuan seseorang dalam menuangkan isi hatinya ke
dalam sebuah tulisan sangatlah berbeda, dipengaruhi oleh latar belakang
penulis. Dengan demikian, mutu atau kualitas tulisan setiap penulis berbeda
pula satu sama lain. Namun, satu hal yang penting bahwa terkait dengan
aktivitas menulis, seorang penulis harus memperhatikan kemampuan dan kebutuhan
pembacanya.
Menulis adalah aktivitas
yang mempunyai tujuan. Tujuan
menulis dapat bermacam-macam, bergantung pada ragam tulisan.
Secara umum, tujuan menulis dapat dikategorikan sebagai berikut:
·
Memberitahukan
atau Menjelaskan: Tulisan yang bertujuan untuk
memberitahukan atau menjelaskan sesuatu biasa disebut dengan karangan
eksposisi.
·
Meyakinkan
atau Mendesak: Tujuan tulisan terkadang untuk meyakinkan
pembaca bahwa apa yang disampaikan penulis benar sehingga penulis berharap
pembaca mau mengikuti pendapat penulis.
·
Menceritakan
Sesuatu: Tulisan yang bertujuan untuk menceritakan suatu
kejadian kepada pembaca disebut karangan narasi.
·
Mempengaruhi
Pembaca: Tujuan
sebuah tulisan terkadang untuk mempengaruhi atau membujuk pembaca agar
mengikuti kehendak penulis.
·
Menggambarkan
Sesuatu: Sebuah tulisan digunakan untuk membuat pembaca
seolah-olah melihat dan merasakan sesuatu yang diceritakan penulis dalam
tulisannya.
Selain
itu, tujuan menulis dapat
juga ditinjau dari segi kepentingan pengarangnya. Menulis dari segi itu
memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:
·
Tujuan penugasan: Ada
kalanya sebuah tulisan dibuat khusus untuk memenuhi tugas yang diberikan.
·
Tujuan
estetis: Tujuan ini biasanya dianut oleh para sastrawan.
Mereka menulis dengan tujuan untuk menciptakan sebuah keindahan melalui tulisan
yang dapat berbentuk puisi, cerpen, ataupun novel
·
Tujuan
penerangan: Tujuan ini terkait dengan motivasi utama
si penulis yang membuat tulisan untuk memberi informasi kepada pembaca.
·
Tujuan
pernyataan diri: Sebuah tulisan terkadang dibuat untuk
menegaskan siapa diri Anda.
·
Tujuan
konsumtif: Ada kalanya sebuah tulisan diselesaikan untuk
dijual dan dikonsumsi oleh para pembaca.
-
SISTEMATIKA
PENULISAN
Pengertian dan
Sistematika Makalah adalah
karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang
lingkup pengetahuan. Suatu makalah memiliki sistematika yang terbagi menjadi
empat bagian, yakni pendahuluan, studi kepustakaan, pembahasaan, dan simpulan
atau penutup. Makalah adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan studi. Suatu
makalah memiliki karakteristik yaitu; hasil kajian literatur atau laporan
pelaksanaan suatu kegiatan, mendemonstrasikan pemahaman tentang permasalahan
teoritik yang sedang dikaji dalam makalah, menunjukkan kemampuan terhadap isi
dari berbagai sumber yang digunakan, dan mendemonstrasikan berbagai sumber
informasi dari makalah dalam satu kesatuan sintesis yang utuh.
Makalah biasanya dibagi
menjadi dua jenis, yaitu, makalah biasa (common paper)dan makalah
posisi (position paper). Pengertian makalah biasa, yaitu makalah yang dibuat untuk
menunjukkan pemahamannya terhadap permasalahan yang dibahas. Dalam makalah ini,
secara deskriptif dikemukakan berbagai aliran atau pandangan tentang masalah
yang dikaji dalam makalah. Penulis juga memberikan pendapat, baik berupa kritik
atau saran, mengenai pendapat yang dikemukakan. Dengan demikian, dalam makalah
biasa tidak perlu berargumentasi untuk mempertahankan pendapatnya.
Sedangkan pengertian makalah posisi (position
paper) adalah makalah yang dibuat untuk menunjukkan posisi teoritiknya
dalam suatu kajian. Untuk makalah jenis ini tidak saja menunjukkan penguasaan
pengetahuan tertentu, tetapi juga dipersyaratkan untuk menunjukkan di pihak
mana saja si penulis berdiri beserta alasannya yang didukung oleh teori-teori
atau data yang relevan. Untuk membuat makalah posisi, penulis tidak hanya
dituntut untuk mempelari sumber tertentu, tetapi berbagai sumber yang
pandangannya berbeda-beda dan bahkan mungkin sangat bertentangan.
Bagaimana sistematika penulisan makalah? Sistematika makalah, baik
makalah biasa maupun makalah posisi memiliki sistematika penulisan sebagai
berikut:
·
Pendahuluan: Pada
bagian pendahuluan makalah dikemukakan persoalan yang akan dibahas (latar
belakang masalah, masalah, tujuan, prosedur, pemecahan masalah, dan sistematika
uraian)
·
Isi: Pada
bagian isi makalah didemonstrasikan kemampuan dalam menjawab masalah yang
diajukan.
·
Simpulan: Bagian
simpulan makalah juga disebut bagian penutup yang berisi tentang makna yang
diberikan penulis makalah terhadap hasil uraian yang telah dibuatnya. Dalam
mengambil simpulan tersebut, penulis makalah harus mengacu kembali ke
permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan.
BAB II
-
LANDASAN
TEORI
Setelah masalah penelitian dirumuskan,
maka langkah kedua dalam proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari
teori-teori, konsep-konsep, generalisasi-generelisasi hasil penelitian yang
dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian. (Sumadi
Suryabrata dalam Sugiyono, 2010:52).
Teori adalah seperangkat konstruk
(konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara
sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara variabel, sehingga dapat
berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. (Neumen dalam Sugiyono,
2010:52).
Teori adalah generalisasi atau kumpulan
generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara
sistematik. (Wiliam Wiersma dalam Sugiyono, 2010:52).
Sitirahayu Haditono, 1999 menyatakan
bahwa suatu teori akan memperoleh arti yang penting, bila ia lebih banyak dapat
melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala yang ada. Mark 1963 membedakan
adanya tiga macam teori. Ketiga teori ini berhubungan dengan data empiris.
Dengan demikian dapat dibedakan antara lain:
1.
Teori yang deduktif: memberikan
keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu
ke arah data akan diterangkan.
2.
Teori yang induktif: adalah cara
menerangkan dari data ke arah teori. Dalam bentuk ekstrim titik pandang yang
positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist.
3.
Teori yang fungsional: di sini tampak
suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data
mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
BAB III
-
METODOLOGI
PENELITIAN
Menurut kamus
Webster Internasional :
·
Penelitian adalah penyelidikan yang
hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip.
Menurut
Ilmuwan Hillway:
·
Penelitian tidak lain dari suatu metode
studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna
terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap
masalah tersebut.
Menurut
Parsons :
·
Penelitian adalah pencarian atas sesuatu
(Inquery) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan
terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.
Menurut Jhon:
·
Penelitian adalah suatu pencarian fakta
menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan
menghasilkan dalil atau hukum
Menurut Dewey
:
·
Penelitian adalah transformasi yang
terkendalikan atau terarah dari situasi yang dikenal dalam kenyatan-kenyataan
yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsur dari situasi orisinal
menjadi suatu keseluruhan yang bersatu padu.
Menurut Woodey
:
·
Penelitian merupakan suatu metode untuk
menemukan kebenaran yang merupakan sebuah pemikiran kritis.
Menurut KBBI :
·
Penelitian adalah kegiatan pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan
objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji hipotesis untuk
mengembangkan prinsip-prinsip umum.
-
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Observasi memiliki ragam pengertian,
namun intinya tetap merupakan sebuah pengamatan dalam melakukan sebuah
penelitian. Adapun pengertian observasi menurut para ahli yaitu antara lain :
1.
Sutrisno Hadi
Observasi merupakan suatu proses
yang sangat kompleks, yang tersusun dari berbagai proses biologis &
psikologis. Yang terpenting diantara keduanya ialah proses-proses ingatan &
pengamatan.
2.
Nawawi &
Martini
Menjelaskan bahwa observasimerupakan
pengamatan juga pencatatan secara sistematik yang terdiri dari unsur-unsur yang
muncul dalam suatu gejala-gejala yang dalam objek penelitian. Hasilnya akan
dilaporkan dalam sebuah laporan yang disusun sistematis sesuai dengan
aturannya.
3.
Prof. Heru
Mengemukakan observasi sebagai studi
yang dilaksanakan secara sengaja, terarah, sistematis, dan terencana sesuai
tujuan yang akan dicapai dengan mengamati & mencatat seluruh kejadian dan
fenomena yang terjadi dan mengacu pada syarat dan aturan dalam penelitian atau
karya ilmiah. Hasil observasi ilmiah ini, dijelaskan secara teliti, tepat dan
akurat, serta tidak diperbolehkan untuk ditambah atau dikurangai dan
dibuat-buat sesuai keinginan peneliti.
4.
Hanna Djumhana
Menurutnya observasi sebagai salah satu metode ilmiah
yang sampai detik ini masih menjadi tempat utama dalam ilmu pengetahuan
empiris, dan masih diakui dalam dunia penelitiaan karya ilmiah sebagai salah
satu metode yang banyak diterpkan dalam pengumpulan data.
5.
Patton
Menurutnya, observasi merupakan salah satu metode yang akurat dan mudah dalam
melakukan pengumpulan data serta bertujuan untuk mencari tahu dan memahami
segala kegiatan yang berlangsung yang menjadi objek kajian dalam penelitiannya.
6.
Sudjana
Mengemukakan bahwa observasi merupakan salah satu alat penilaian yang banyak
digunakan dalam mengukur proses dan tingkah laku individu dalam sebuah kegiatan
yang bisa diamati. Jadi, bisa dikatakan bahwa observasi mampu mengukur dan
menilai hasil dari proses belajar mengajar, seperti contoh mengamati tingkah
laku siswa pada saat belaja di dalam kelas, mengamati tingkah laku guru pada
saat sedang mengajar, kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa di dalam
kelas,dls.
BAB
IV
-
PEMBAHASAN
DAN ANALISIS
MENURUT WIRADI
Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai,
membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut
kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditaksir maknanya.
MENURUT KOMARUDDIN
Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi
komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama
lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu.
MENURUT
ANNE GREGORY
Analisis adalah langkah pertama dari proses perencanaan
MENURUT DWI PRASTOWO DARMINTO & RIFKA JULIANTY
Analisis merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan
MENURUT SYAHRUL & MOHAMMAD AFDI
NIZAR
Pengertian Analisis berarti melakukan
evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan
akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul.
BAB
V
-
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan dan saran dapat disajikan
dengan cara berbeda-beda, tetapi dalam hal merumuskan kesimpulan dan saran
sebagai bagian dari penyusunan skripsi, kawan-kawan perlu mematuhi cara yang
diatur melalui panduan. Cara yang lazim ditempuh pada penelitian bidang
ilmu-ilmu alam adalah menyajikan kesimpulan dan saran sebagai bagian yang
terpisah, masing-masing kemudian disajikan sebagai butir-butir berurutan. Pada
bisang ilmu-ilmu sosial dan humaniora, cara yang lazim dilakukan adalah
merumuskan kesimpulan dan saran sebagai satu kesatuan uraian yang terdiri atas
satu atau lebih alinea. Cara manapun yang digunakan, satu hal yang tidak boleh
dilupakan adalah bahwa kesimpulan dan saran merupakan jawaban terhadap tujuan
penelitian dan implikasi yang ditimbulkannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Husaini Usman dan
Purnomo, 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Penerbit PT Bumi
Aksara : Jakarta.
Rosidi, Imron. 2009. Menulis, Siapa Takut?. Yogyakarta:
Kanisius.